S.M.I.L.E

When you can’t have what you want, ask Allah for Paradise, for it is there you will be able to have everything you want. :)

Sunday, March 1, 2009

Menggendong Nafsu Di Jalanan

Seorang guru dan muridnya hendak menyeberangi sebuah sungai deras. Satu-satunya jembatan yang biasa digunakan rosak akibat banjir. Terpaksa mereka harus berjalan di sungai deras itu.
Ketika mereka akan melangkah ke dalam sungai, datanglah seorang gadis cantik yang juga bermaksud menyeberangi sungai. Raut wajahnya tampak cemas. Merasa kasihan pada gadis itu, sang guru bertanya, "Ada apa nona?"

Jawab gadis cantik itu sambil teresak-esak, "Guru, aku mesti segera pulang. Tapi aku takut melintasi sungai yang deras ini. Aku tak boleh berenang. Aku takut tenggelam."Guru tersenyum pada gadis itu. Ia menawarkan jasa baik, "Kebetulan kami juga akan menyeberangi sungai ini. Kalau begitu, mari saya hantar nona ke seberang sana."
Gadis itu mengangguk setuju. Kemudian guru menggendong gadis itu menyeberangi sungai deras. Perjalanan itu sungguh tidak mudah. Ketinggian air hampir mencapai dada. Saking takutnya, si gadis memeluk erat-erat guru. Sedangkan sang murid berjalan di belakang sambil mengamati gurunya dengan penuh tanda tanya.
Akhirnya mereka sampai juga di seberang sungai. Gadis itu tersenyum gembira. Ia memberi hormat pada guru dan murid itu sambil mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Kemudian mereka berpisah. Guru dan murid meneruskan perjalanannya.
Sepanjang perjalanan berbagai pertanyaan bergolak di benak sang murid, hingga akhirnya, setelah sekian lama berjalan, ia sudah tak tahan lagi untuk bertanya, "Guru, kita adalah orang kuat agama. Bukankah kita tidak boleh dekat-dekat dan menyentuh wanita yg tidak halal bagi kita? Namun mengapa tadi guru melakukan hal itu?"

Guru balik bertanya, " Wanita apa maksudmu, wahai kawan?"
Murid menjawab, "Wanita yang kau gendong semasa menyeberangi sungai."
Lalu sang guru tersenyum, katanya, "Kawan, saya sudah tidak menggendongnya sejak dari tadi, tapi mengapa kamu masih menggendongnya dalam fikiranmu."
"Yang menggendong si gadis ke seberang sungai tidak menggendong disertai nafsu. Ia berlaku spontan dan masa bodoh. Justeru si muridlah satunya yang membawa nafsunya sepanjang jalan."
Tetapi apakah anda tidak mengendong nafsu sepanjang perjalanan hidup anda?. Tidak ada manusia biasa yg tidak menggendong nafsu tetapi bukan sentiasa kita menggendongnya. Jika kita sentiasa menggendongnya maka kita akan tenggelam di sg yang deras.